CARA UNIK NANGKAP LALAT DAN INGUS IJAU
Semuo budak seumurku berkudis, hehe. Waktu itu sekitar 9 tahunlah. Ado Izul, Andan, Iyan, Nuar, Baidir dan banyak lagi kekawan.
Balek sekolah pukul 12 Kamipun bekumpul di lapangan bola atau halaman umah Izul Jalan Sukajadi. Tak ado yg pakai kasut, semuo pakai kaki ayam. Kebiasaan macam ini tak mengherankan dan jadi pemandangan lazim. Kesepakatan bisa saja berubah dari main kejar2an / tonggak dingin atau maen sambal lakon. Kadang2 kami mandi sungai Pak Lenen atau mandi di Paret Putus sekitar pasar Pulau Payung sekarang.
Mungkin karena tak bersih mandi petabg itulah menyebabkan badan kami korengan byk kudis. Yg jelas bekudis di kaki dan tangan. Terutama sekitar lutut bekas jatuh. Selalunya kalau waktu senggang diadakan lomba nangkap lalat pakai karet. Kudis dibiarkan terbuka sehingga leluasa dihinggapi lalat, kemudian karet dipersiapkan berjalan diam2 menjerat kaki lalat, akhirnya lalatpun berjatuhan. Pemenangnya adalah pemilik lalat yg terbanyak.. hehe
Jorok memang.. tp itu nyata.
Satu lagi, heran tengok budak2 sekarang ini ingusnya bening2. Kami dulu kok ijau2 yee.. parah..
Itu krn kelamaan flu dan tak betah2. Maklumlah budak kampung. Bukan hanya ijau, tp aliran ingus di bawah hidung itupun udah iritasi memerah..
Jangan marah yee kawan2..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar