MENGELOMPO
Untuk bangkit pagi2 sangat berat dirasakan. Azan yg terdengar jelas dari mesjid Alfalah itu dianggap bunyi bunyian yg nyaris tak berarti. Mata masih sangat berat untuk dibuka.
Bapakku udah dari tadi membangunkanku dan sepupu sepupuku (iyan dan Nuar) untuk sholat. Hehe, mungkin kesabaran orangtua tu dah sampai pada batasnya. Tiba2 kami merasakan guyuran air ke muka dan badan kami. Tak tau lagi siapa yg 'mengelompo' bangkit duluan, teloncat kami. Kesibukan terjadi mendadak, semuo kami sibuk bersiap utk sholat. Setelah itu barulah mengemas Kelambu belacu yg basah tadi utk dijemur, tentu saja seperangkat alat tidur (bantal dan selimut) lainnya. Di siang hari tu lah baru nampak Kelambu Belacu kami tu berwarna krem, istimewa memang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar