BAPAKKU YANG TERSAYANG
Petang itu pukul 15.33 wib tepat nya di rumah kost di Gg Bambu Larangan Cilandak Jakarta Selatan, tanggal 1 Desember 1994. Aku menemukan Bapakku sudah tidak dapat ditolong lagi.
Hidup di rantau dg istri, tak ada family, hanya kawan sekuliah, kota Jakarta lagi. Kejadian ini sangat memberatkan perasaan. Aku mulai dengan memberitahukan tetangga dan kawan se kontingen Riau.
Magrib menjelang, kami magrib bersama di ruang tamu. Sampai isya' pelayat masih ramai, namun sampai pk 23 malam pelayat udah balek ke rumah masing2, tinggallah kami berdua dengan istri dan mayat Bapakku, dan ditemani satu orang temanku. Persisnya 3 orang hidup dan 1 orang mati. Hatiku begitu sunyi di tengah keramaian Jakarta. Naseb..
Keesokan harinya, seperti biasa fardu kifayah ini terlaksana. Ramai kawan, tetangga dan pihak Rektorat IIP Jakarta mendampingi, sampailah disholatkan di Mesjid Kampus IIP dan dikebumikan di TPU Jeruk Purut Jaksel.
Usia Bapakku tepat 55 tahun, krn Beliau lahir persis 1 Desember 1939. Setelah 19 bulan berlalu, kuburan Bapak kubongkar lagi utk dibawa pulang ke Dumai, utk disandingkan dg kuburan Mak di TPU Sungai Dumai. Akhirnya, akibat pelebaran jalan, maka kuburan Mak Bapak dipindahkan lagi ke sisi kanan jalan bergabung dg kuburan Mak Syamsiah. Biarkan mereka bermadu adem di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar