Kamis, 26 Desember 2013

MASA KECILKU 9

Buah Mempelam

Waktu itu usiaku 14 tahun, kira2 segitulah. Musim kebetulan ada 2 batang mempelam dan sebatang Kuini di samping rumahku. Kelapo adolah 3 batang. Kabun ubi yg bergantian dg keledek adolah beberapo umpun. Maklumlah kebun orang melayu, hehe.

Musim mempelam adalah kesukaanku. Sebilah pisau putih mengkilat yg terbuat dari pisau roti kuasah tajam dan dijadikan pisau pribadiku. Pisau itu hanya diselipkan di atas batang mempelam. Setiap balek sekolah dan makan siang mulailah memanjat batang mempelam dan memperhatikan dimana letak mempelam kmaren yang direncanakan untuk dimakan hari ini.

Biasanya dah ada urutan kematangannya, tak menunggu gugur, maka kupetiklah 2 butir utk dimakan siang itu, dikupas dan tanpa dicuci lagi akhirnya udah berpindah ke perutku. Pisau tadipun disimpan kembali ke persemayamannya di atas batang mempelam itu. 

Dah jauh lebih beradap cara memakan mempelam macam itu, dulu lagi saat berumur lebih kecik, mempelam digigit pakai gigi aja tanpa pisau. Tak heran sering tepi bibir bekudis karena getahnya.. hehe

Kamis, 18 Juli 2013

CERITA SIAK 4

Keanehan DANAU NAGA SAKTI

Kalaulah direncanakan jauh2 hari maka tak pernah bisa sampai ke Danau ini. Letaknya hanya 345 m dari Jalan aspal Lintas Sei apit - Pusako, nampaklah plang bertuliskan nama Danau itu. Suatu nama yg mengundang tanda tanya yg besar.

Kawasan Danau Naga Sakti ini tertulis 400 ha, entah iyo ntah tidak. Info dari Kadis Hutbun memang sekitar itu, sedangkan permukaan air Danau sekitar 30 ha katanya. Mudah2an ini tak bengak (jangan marah ya Kang Teten).

Jalan masuk selebar 3 meter, masih beterbangan debu gambut alias tak besemen apolagi beraspal, panjangnya sekitar 150 m saja. Sempat pulak kami berphoto kat situ, bilo lagi nak mejeng.

Kiri kanan jalan itu dah tumbuh akasia RAPP nampaknyo, berarti bibir kawasan dah pernah dilumati perusahaan ini dulu. Namun sekitarnya masih perawan, hutan lebat yg menjanjikan Atuk Gimau dan sodaronyo masih bermain sekitar situ.

Pemandangan di kiri hutan tampak kering bekas kebakaran kemaren, ngeri pulak tengoknyo. Kalau sempat terbakar lagi maka habislah, kasian dg satwa dan fauna yg ada.

Kawanan burung layang2 menyambar permukaan air danau yg berhampiran dg kami, sepertinya menangkap ikan pantau kecik yg mengapung kat situ, macam maen2 pulak.

Pak Wabup Kami Drs. H. Alfedri M.Si sempat bercerita pengalaman beliau saat menjadi Kepala Seksi PMD Kecamatan Sei Apit dulu, bahwa permukaan Air di Danau ini sama tingginya dg permukaan air sungai Siak, bisa pasang dan bisa surut. Berarti terhubung di dalamannya, namun ini perlu dibuktikan.

Kononnya ikan dsini tak bisa dipancing, tak tau sebabnya. Tak pernah ada orang yg berani bersampan di Danau ini. Apa mungkin disebabkan oleh cerita dari mulut ke mulut yg membuat ngeri. Manalah tau kalau bersampan kwatir keno sentap dari dalam air.. lemaslah awak.

Sosok makhluk Naga saja udah membuat kito takut, apolagi kalau dio sakti, ajablah awak kalau sempat dimamah dio. Air hitamnya menjanjikan kengerian yg nyata, entah apo yg ado di dalamnyo. Cerita yg berkembang mengisyarat tentang kedurhakaan seorang anak terhadap emaknya, yg kemudian menyebabkan anaknya itu secara beransur2 berubah bersisik menjadi makhluk menyerupai ular dan lama2 besar, butuh minum dan akhirnya ditempatkan jauh agar tidak diketahui oleh masyarakat desa. Tak pecayo? Datanglah, bawak kemenyan bako sikit, lalu pekikkan 'hei Nago.. aku nak tengok dikau.. timbullah'. Berani??

Sekitar 15 tahun dulu sempat dikembangkan oleh Pemerintah Kec Sei Apit dg cara membuat hiburan KeyBoard  utk menarik perhatian warga. Cara ini berhasil hanya beberapa bulan saja, kemudian menyurut dan hilang sampai sekarang. Akankah Pemkab Siak merintis kembali?

Selasa, 16 Juli 2013

CERITA SIAK 3

MAKAM PUTRI KACA MAYANG

Tidak ada rencana untuk dapat ziarah ke Makam Putri Kaca Mayang pada sore hari tu, tapi tiba2 saja waktu kami sampai di Guest House PT Kimia Tirta Utama tampa sengaja kami membicarakan 'makhlus halus' yg mendiami mess ini dan hanyut kepada sosok Putri.

Dalam mimpi para tamu dan staf PT KTU yg pernah menginap di sini pernah didatangi oleh sosok Perempuan berpakaian putih selayar. Dan itu sering terjadi hanya di salah satu kamar saja.

Dari mess ini ke makam hanya berjarak sekitar 1,2 Km saja. Dan makam ini persisnya 1.2 km juga ke hulu sungai Gasib. Perjalanan ke makam dari jalan Propinsi (jalan Dayun - Siak ) hanya 10 km melewati jalan kebun PT KTU. Dan oleh Wabup Siak Alfedri langsung instruksikan agar Kadis Parpora Siak Hendrisan rencanakan Pintu Gerbang dan petunjuk Arah menuju ke makam, sehingga masyarakat umum dapat berziarah dan mendatangi sosok Cantik ini.

Rabu, 19 Juni 2013

KENANGAN 4

IIP Jakarta, Manajemen Pemerintahan XXV tahun 1994 - 1996

Aku tak menyadari memiliki photo ini. Iseng2 membolak balikkan keping kenangan di lemari dekat tv, tanpa disadari terlihat bingkai masa lalu, saat aku masih sangat muda. Hehe..

Mungkin lokasinya di kampus fekat ruang belajar atau barak. Entahlah.. yang pasti kami sempat berphoto sekelas. Tak semua nama teman bisa kuingat lengkap.. hehe. Memori otakku dah makin menyusut mungkin.

Yang di mobil ada Humisar Manalu, Joksen Tontey, ikhsan, kadek ariamadika, ahmad farid ghaftan. Hanya itu yg mampu kuingat. Bagi teman2 yg berkesempatan, komenlah agar lengkap nostalgia ini.

Minggu, 16 Juni 2013

KENANGAN 3

Wajah saat SMA

Sekilas Aku malu dengan pilihan rambutku saat SMA, itu baru kusadari saat ini. Kalau dulu.. itulah yg paling hebat rasanya.

Kog bisa yaa.. rambut sepanjang itu ditata pakai minyak rambut lavender kaleng lonjong, atau pakai tanco hijau. Kalau hari panas.. melelehlah lilin minyak rambut tu.

Seumur itu manalah kenal minyak wangi, kalau adapun bau badan tak bisa beli odorono, kami bersama sepupu punya kiat memakai kapursirih yg diencerkan, lalu airnya dicoletkan ke ketiak. Jangan terlalu  banyak, karena bisa iritasi alias melepuh.. itulah odorono kami saat itu.

Termasuk dalam kelompok kelas Fisika sangat membanggakanku.. kami semua 35 orang, termasuk di dalamnya 5 orang cewek. Mungkin jumlahnya sedikit makanya kami kompak. Pada gambar di bawah tak cukup 35 orang, entah siapa yang tak ada saat itu.

Ketua kelas kami Zainal Arif, membuat kami malangkah sukses bersama. Pada gambar di bawah terlihat kami semua berphoto bersama di rumah Ahong bersama ibu Wali Kelas. Juga ada beberapa kenangan lainnya bersama Aswandy, Suwandi, Armizal, Dasril, Andi Sastra dan Yuston. 

Inilah beberapa coretan masa laluku.

Jumat, 14 Juni 2013

APDN, My Almamater

Tiang bendera ini memang mati, tapi saksi ahli bagi setiap pelaku yg berada di sekitarnya.

Aku pernah tidur di tengah malam dg kasur yg tak aku sayangi di tepi tiang ini, kawan seangkatanku jg. Banyak yg bersandar memadu cerita tentang dongeng 1001 malam, kisah antara kau aku dan dia, kumpul2 penghilang suntuk sesama kawan.

Batang kayu besar di halaman kampus ini masih gagah, tempat kami berteduh dari sengatan cahaya mentari tengah hari. Menjadi saksi akal bulus Usman Taufiq saat mengakali kami dg cerita 'Anjing Kencing'nya.

Dekat pintu aula ini dulu ada 'Kolat' kami alias meja piket Perwira Bintara dan Tamtama. Sekarang dah rata tak ada lagi. Lihat saja wajah beda asrama putri, yg dulu masih amat sederhana.

Mushola Al Aqsa siapa yg tak kenal. Pembinaan rohani selalu di sini. Bang Usman Taufiq, Indra gunawan dan Suharta selalu menjadi penghuni tetapnya.

Tangga menuju lantai II ini masih tetap sama, dan papan pengumuman nilai ujian juga sama. Begitu jg ruang Pustaka tempat gudang Ilmu dan kumpulan Skripsi senior.. banyak kenangan terkubur hidup2 di situ. 


Ada juga eks kamar mandi lajang. Berjejer bak mandi dan centong airnya. Banyak ember yg berisi pakaian terendam air sabun. Bahkan ada yg udah terendam 3 atau 4 hari, bayangkan baunya macam bangkai. Indah utk dikenang, busuk utk dicium pada masa itu.


Masih ada pohon jambu tempat kami berteduh dan melarutkan malam2 santai di situ. Kamar UT dan Bang Indra berada di sampingnya. Sekitar itu jg ada kolam labi2 tempat berendam.. ada yang lupa diangkat sampai subuh.. hehe ada2 aja kelakuan senior.


Rumah dua petak ini pernah aku tempati waktu tingkat III. Masa2 akhir di Almamater masih terngiang seakan baru dua tahun berlalu. Pemandangan kampus sisi belakang masih jelas di mata, betapa Maradun menjajakan nasi goreng dan mie rebusnya utk mengurangi  pemberontakan cacing di perut.

Kenangan manis masa muda, bersama teman2 angkatan XV.



Minggu, 09 Juni 2013

KENANGAN 2

FOPIN ADIPER SINAGA

Aku mengenal sosok temanku ini, namanya Fopin Adiper Sinaga. Anak batak yg perilakunya tak seperti Batak, kecuali mukanya. Maaf..

Profesi wartawan, mulai saat lajang di Kota Industri Perawang, sekitar tahun 1999. Tak pernah sekalipun rasanya Fopin menceredai pertemanan, karena dia melaksanakan profesi secara profesional. Ini yg sangat kuhargai sampai saat ini. Ada juga beberapa kawan wartawan yg telah membantu banyak.

Gopin selalunya memegang kepala dan tengkuk karena punya sejenis migrain mungkin. Mudah2an penyakitnya menjadi sembuh saat menemukan jodohnya kmaren.. hehe.

Selamat berkarya Sobat!

MASA KECIL 8

I LOV YU

Laen dulu laen sekarang. Aku duduk di kelas 5 SD Inpres Baru I Dumai, yang setahun kemudian menjadi SD Negeri 018 Buluh Kasap, kecamatan Dumai Timur.

Seumur itu Aku blom pandai apa2. Ini tergambar pada nilai STTB-ku yg akhirnya berhasil mendapatkan rata2 hanya  6,1. Hehe.. alangkah standarnya kemampuanku.

Aku teringat kalimat bahasa inggris yg pertama yg kubuat besar2 adalah :
I LOV YU.
Entah apa yg ada dalam fikiranku saat itu. Kalimat itu bukan pulak mau diberikan pd seseorang, tidak sama sekali. Blom ada pikiran yg aneh2 sebagaimana anak2 seumurku sekarang. Hehe, Mungkin zamannya beda yaa.

Kelas 1 SMP aku dan kawan akrabku Acin, begitu Aku memanggilnya (Go Bun Cin alias Yohanes, akhirnya alias Rahmat), mengambil kursus Bahasa Inggris di FIEC ( Friendly International English Course) dekat Mesjid Muslimin Dumai. Mulai saat itu, Aku menggemari pelajaran yg satu ini sampai SMA, dan ternyata banyak membantu pemahamanku tentang istilah asing sampai saat ini. Insyaallah taklah menjadikan kita ni salah dalam menggunakan istilah kalau becakap. Kalau tidak tentulah isi pikiran kita dapat dijengkal orang laen.

Sabtu, 08 Juni 2013

LUWAHAN RASA 2

BAPAKKU YANG TERSAYANG

Petang itu pukul 15.33 wib tepat nya di rumah kost di Gg Bambu Larangan Cilandak Jakarta Selatan, tanggal 1 Desember 1994. Aku menemukan Bapakku sudah tidak dapat ditolong lagi.

Hidup di rantau dg istri, tak ada family, hanya kawan sekuliah, kota Jakarta lagi. Kejadian ini sangat memberatkan perasaan. Aku mulai dengan memberitahukan tetangga dan kawan se kontingen Riau.

Magrib menjelang, kami magrib bersama di ruang tamu. Sampai isya' pelayat masih ramai, namun sampai pk 23 malam pelayat udah balek ke rumah masing2, tinggallah kami berdua dengan istri dan mayat Bapakku, dan ditemani satu orang temanku. Persisnya 3 orang hidup dan 1 orang mati. Hatiku begitu sunyi di tengah keramaian Jakarta. Naseb..

Keesokan harinya, seperti biasa fardu kifayah ini terlaksana. Ramai kawan, tetangga dan pihak Rektorat IIP Jakarta mendampingi, sampailah disholatkan di Mesjid Kampus IIP dan dikebumikan di  TPU Jeruk Purut Jaksel.

Usia Bapakku tepat 55 tahun, krn Beliau lahir persis 1 Desember 1939. Setelah 19 bulan berlalu, kuburan Bapak kubongkar lagi utk dibawa pulang ke Dumai, utk disandingkan dg kuburan Mak di TPU Sungai Dumai. Akhirnya, akibat pelebaran jalan, maka kuburan Mak Bapak dipindahkan lagi ke sisi kanan jalan bergabung dg kuburan Mak Syamsiah. Biarkan mereka bermadu adem di sana.

MY FAMILY 2

MASA BERKUMPUL

Hari Raya Idulfitri ntah tahun berapo, saat itu Wan Aku (Fatmah) masih hidup. Ada kerinduan utk berada di sisinya. Sosok sederhana yg telah sukses menjadikan anak2nyo (pak sodaro Aku) menjadi sarjana.

Wan Temah, begitu orang2 meniak beliau. Tak pernah bisa Aku lupakan waktu Wan memasak minyak dari santan kelapo. Memasaknyo mulai pagi sampai petang, sisonyo berupo 'taik minyak' yg berwarna coklat gelap dan terasa agak pahit. Paling sedap kalau dimakan pakai gula pasir. Tak taulah apakah 'taik minyak' ini mengandung kolestrol atau tidak. Hehe..

Suatu waktu di rumah Atuk di Batu Panjang, dimasak dodol satu kuali beso, diletakkan di bawah katil. Aku sesaat menyelinap dan menghilang di bawah katil. Memakan sepuasnya dodol yang ada, hebatnya pengambilan itu tidak berbekas krn dodol itu tetap membentuk dan mengisi ruang yg kosong. Hehe.. selamat Aku.

Jumat, 07 Juni 2013

LUWAHAN RASA 1

ANAKKU FATTAH..

Dah 24 jam anakku ikut Jemaah Tablig bersama Habib dan beberapa orang kawan.
Lepas subuh semalam, saat subuh masih pekat, aku antarlah dio ke surau Arrahman Kampung Dalam. Sholat subuh nampaknyo blom usai, tapi kami duo beranak masih bebincang di mobil apakah nak turun sekarang atau nunggu selesai doa. Aku tanyolah pado anak Bujangku ini berapo duit yg dikasikan Bunda untuk makan seharian nanti.
"Limo belas ribunyo", katonyo.
"Bunda suruh mintak pado Ayah", balasnyo.
"Alahhh, Ayah tak ado bawak duet" kato Aku.

Terpaksolah kami beduo bepatah balek ke umah jemput duit utk ditambahkan untuk makan minum anakku.

Apakah anak Bujangku itu bisa menyesuaikan diri dg ibadah Jemaah Tablig dan kegiatannyo? Ini yg menggembirakanku, sekaligus merisaukan. Aku tahu Fattah ni paling payah bangkit pagi, berkelahi nak nyuruh dio sholat. Hehe.. mudah2an longkahlah dio kalau dengan Jemaah ni.

Satu lagi, soal makan minum anakku. Biasonyo payah nak kurang porsinyo. Mudah2an selamo ikut 24 ini bisalah dio mengambil pelajaran ttg banyak hal kewajiban sembahyang 5 waktu, menghargai makan minum dan adab dengan orangtuo. Betol jugo kato orang, kadang anak lebih mendengo cakap orang laen. Tak terkira besonyo harapan kami padamu Nak, bepilin dengan raso sayang kami.  Smoga Allah memberikan hidayah kepada kami semua. Mokasi Pak Ustadz.

Masa Kecil 6

PHOTO SD

Bukan sekedar lugu, tp juga polos. Tak tau lah apo yg ado dalam fikiran seumur 12 tahun itu.  Dalam pencarian jati diri, pernah aku ragu apakah betol aku ini zuriat Abu Kasim dan makku Nizal. Karena tak satupun mereka ado yg sipit seperti aku. Atau aku ni anak orang cino alias anak angkat.. hehe.

Pernah aku bongkar surat nikah mak napak utk cari tanggal akad nikah, lalu dibandingkan dg kelahiranku 18 Juli 1968. Pas pulak, tak ada yg meragukan.

Suatu hari aku tanya atukku (H. Ismail) waktu masih tinggal di rumah Laut (jalan Datuk Laksamana Dumai). Kenapa aku ini sipit? Atukku cakap itu keturunan, coba tengok atuk Leman katanya, beliau sipit juga, mungkin dari situ.

Salut juga buat Bapak dan Mak waktu nikah, suainyo orang tu. Hehe, siapo lagi yg nak puji kalau tidak anaknyo sendiri.

CERITA SIAK 2

YONG DOLAH DAN YONG OHM

Siapo yg tak kenal Yong Dolah. Itulah gambonyo. Banyak cerito yg dikarangnyo sampai kito terlena dibengaknyo. Heran yoo.. tau dibengak  tp suko pulak. Walau kadang citonyo tak masuk akal. Yong ini berdiam di Bengkalis dan saat ini udah meninggal, walau dongengnyo tetap hidup dan berkembang oleh pembengak sekarang.

Samo dg Yong Dolah yg berdiam di Bengkalis, Pakih Gani juga berdiam di situ. Banyak cerita sufi dan ghaib yg berkembang di masyarakat Bengkalis.

Gambo yg seterusnya adalah Yong Fattah dan Yong Ohm.. hehe.